JAKARTA, 29 Februari 2024 – Sektor kuliner, yang merupakan komponen vital dalam ekosistem ekonomi kreatif Indonesia, terus menunjukkan kontribusinya yang signifikan. Menurut data terkini dari Badan Pusat Statistik (BPS), industri ini berkontribusi hingga 34% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara pada tahun 2023, menggarisbawahi perannya yang tidak dapat diabaikan dalam dinamika perekonomian nasional.
Dalam konteks yang semakin kompleks ini, pemahaman mendalam tentang ekosistem bisnis kuliner menjadi imperatif. Isu-isu yang dihadapi melampaui sekadar pemenuhan bahan baku; mereka juga merambah ke domain pengolahan dan pengemasan, yang seringkali menyajikan tantangan unik.
Refleksi pada Tantangan Industri Kuliner Indonesia, Pandangan Satmesin
Teknologi, khususnya dalam konteks mesin pengolah makanan dan pengemasan, memegang peranan kunci dalam elevasi kualitas serta efisiensi produksi makanan dan minuman yang ditujukan untuk konsumsi publik Indonesia. Dalam lanskap yang semakin didominasi oleh inovasi teknologi, SATMESIN, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor pengolahan makanan dan pengemasan, berada di garis depan upaya untuk menavigasi tantangan ini.
Indra Skom, Pendiri SATMESIN, mengungkapkan bahwa meskipun industri kuliner telah menunjukkan pertumbuhan eksponensial, terdapat berbagai tantangan yang muncul seiring dengan perluasan sektor ini. “Pertumbuhan jumlah usaha kuliner membawa consensi dalam bentuk persaingan yang semakin ketat, regulasi dan perizinan yang kompleks, serta tantangan dalam manajemen dan operasional usaha,” ujar Indra dalam rilis persnya pada tanggal 29 Februari 2024.
Indra menekankan bahwa untuk tetap relevan dan kompetitif dalam lingkungan yang dinamis ini, inovasi dan pemahaman pasar yang mendalam merupakan kunci. Strategi yang robust dan adaptif menjadi sangat penting untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang intens.
Menurut Indra, pelaku UMKM di sektor kuliner (FnB) dihadapkan pada serangkaian tantangan yang signifikan, tidak terkecuali dalam aspek investasi peralatan pengolahan dan pengemasan. Isu-isu seperti efisiensi biaya, ketersediaan dan akses terhadap peralatan, kualitas, layanan purna jual, dan pencarian penyedia yang dapat dipercaya, menjadi beberapa di antaranya.
Dalam merespons kebutuhan ini, SATMESIN telah mengembangkan serangkaian solusi yang mencakup:
- Pelatihan dan Pendampingan: Inisiatif ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman UMKM Kuliner mengenai penggunaan peralatan pengolahan makanan dan pengemasan secara efektif dan aman, dengan memanfaatkan teknologi digital, media sosial, dan kerja sama program pemerintah.
- Penyewaan Peralatan Usaha: Melalui platform AYOUSAHA, SATMESIN menyediakan opsi sewa peralatan F&B yang menawarkan solusi bagi usaha dengan modal terbatas.
- Publikasi Usaha Gratis: Program “SATMESIN untuk UMKM” mendukung pembuatan konten dan promosi gratis untuk memperluas jangkauan pasar UMKM Kuliner.
- Layanan Purna Jual: Menyeluruh mulai dari garansi produk, instalasi, proses QC, hingga perbaikan dan spare part untuk menjamin kepuasan pelanggan jangka panjang.
- Keanggotaan Premium: Sebagai apresiasi kepada pelanggan setia, SATMESIN menawarkan keuntungan tambahan berupa jaminan mesin pengganti dan cashback dalam bentuk point reward.
Berdiri selama hampir satu dekade, SATMESIN telah membantu lebih dari 88.327 pengusaha kuliner dalam memenuhi kebutuhan bisnis mereka, dengan keberadaan di beberapa kota besar dan jaringan layanan.
Indra menjelaskan bahwa inisiatif SATMESIN muncul dari kesadaran akan kesulitan yang dihadapi banyak pengusaha kuliner dalam menemukan penyedia peralatan dan teknologi industri kuliner yang dapat diandalkan untuk memberikan layanan dan solusi berkualitas tinggi.
Dengan rencana ekspansi yang mencakup pembukaan cabang baru di Bandung, Bogor, dan Bekasi, SATMESIN bertujuan untuk lebih mendekatkan solusi peralatan kuliner kepada masyarakat, mendukung mereka untuk memulai dan mengembangkan usaha.
Indra menegaskan komitmen SATMESIN untuk terus menyajikan program terbaik bagi pelaku usaha, memudahkan transaksi, serta menghadirkan teknologi peralatan dan produk kuliner yang inovatif. “Kami berambisi untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan bersama UMKM di industri kuliner Indonesia,” tutup Indra.